Kamis, 30 Desember 2010

Terbanglah Garudaku

terbanglah garudaku, singkirkan kutu kutu di sayapmu
berkibarlah benderaku singkirkan benalu di tiangmu
jangan ragu dan jangan malu dan tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu


Inget kan syair lagunya Bang Iwan yang dulu sekitar tahun 80an menghiasi toko2 kaset. Lagu itu pula yg sekarang pas dipakek buat nyemangatin timnas kita yang kemarin kalah terhormat di GBK.


Gak ada orang yang gak sedih ketika mimpi yang digadang2 harus terbentur kenyataan dan akhirnya kandas. Tapi toh yaaa...ditengah kacau balaunya negeri ini, ditengah makian para pengguna motor yang jalannya digencet ma supir angkot tuli dan bloon, permainan timnas semalem seenggaknya bisa jadi inspirasi lah buat berjuang membangun negeri ini. Mereka tanpa lelah berjuang demi target 3 goal, kemudian 4 goal, tapi kemudian harus kandas.


Kalok sampeyan sekalian nyimak di tipi,sampeyan pasti liyat bagemana pak presiden kita tampak murung ketika Nasuha bikin goal, mungkin beliyo sudah berpikir realistis bahwa akan susah mengejar 2 goal hanya dalam waktu sekian menit saja. Naaa..seharusnya beliyo sadar bahwa kalok pengin bersorak2 menang terus, mari kita bikin sebuah sistem yang bisa memfasilitasi bakat2 anak2 negeri ini, dari sekian ratus juta jiwa penduduk indonesia ini, masak sih milih 22 orang buat dijadiken timnas aja gak bisa?


nDaru sih setuju setuju aja naturalisasi, toh tim se haibat Jerman pun musti rebutan Mesut Oziel sama Turki. Tapi ya ayo dong, jangan terus naturalisasi trus udah...Jadikan naturalisasi ini sebuah gebrakan untuk kemudian membuat sistem rekrut yang kontinyu sampek pelosok2 daerah. Ini kan lagi demam timnas, jadikan moment ini buat nyarik bakat2 muda, kalok dulu mungkin bapak2 agak ragu mengizinkan anaknya latihan bola, sekarang mungkin dengan bangga si bapak nganterin anaknya latian bola.


Kalah dari Malingsiyal memang menyakitkan, apalagi kalok di dunia maya, bakal nyerocos tu para budak2 sialan yang hanya mau menghina kita. Padahal kalok ditanya, mereka belum tentu apal nama2 pemain timnas mereka. Terlepas dari keculasan suporter yang maen2 laser, Rajagopal sudah menyiapkan anak asuhnya jauh lebih dulu dari pelatnas PSSI. Ketika Riedl meramu pemain2 timnas Indonesia, Rajagombal, eh Rajagopal sudah lebih dulu siap. Ibarat sekolah, Timnas Kucing Malaya itu sudah kelas 2 SD ketika Firman Utina dkk masih masuk PAUD.


Jadi, kalok menurut nDaru sih, Timnas udah menang kok. Mereka sudah memenangkan hati penduduk Indonesia ini buat nonton timnas. Dulu, ada satu tetangga nDaru agak males kalok diajak nonton PSSI berlaga, padahal dia begitu semangat ngeploki Jerman pas dulu Piala Dunia, sekarang si tetangga ini dengan semangat mbikin layar besar dari MMT bekas, lalu merogoh koceknya buat sewa LCD proyektor dan mengundang tetangga2 laen buat nonton bareng di halaman rumahnya. See....meski kalah, timnas sudah menang kok, memenangkan hati para pecinta sepakbola di negeri ini lebih banyak lagi.


Postingan ini bener2 dateng dari lubuk hati nDaru yang paling dalem lho...bukan sekedar pelipur kekalahan doang kok..sekarang kita titipkan dulu piala AFF ke Malesiya buat 2 taon kedepan, naaa 2 taon lagi kita rebut buat selamanya...Tabik Wahai Garuda!!

Jumat, 24 Desember 2010

Sugeng Natal


Karena kedatanganNya membawa pengharapan untuk semua
SELAMAT NATAL