Senin, 27 Oktober 2008

blogwalking


hihihi, tenyata banyak juga ya orang yang punya blog, udah kek friendster ato web2 pertemanan laennya. Kebiasaan ndaru tiap sore sesudah jam kerja, kuling down dulu sambil liat2 blog tetangga. biasanya ndaru nge-klik blog2 tersebut dari tautan yang disediakan disitu. Dari blog yang satu ke blog yang laen, terus...terusss...gada tujuan yang jelas sih sebenernya. Isi blog juga ternyata macem2, ada yang memuat postingan edukatip, ada yang tentang perjalanan hidupnya, ada yang inspiring story seseorang, ada yang narsis, dan masih banyak lagi tema yang diangkat pada setiap blognya. Banyak juga yang membahas tentang buku, film, ato karya sastra dan seni yang laen. Tampilan dari blog2 tersebut juga bermacam-macam, ada yang standard dari blogger, ada yang custom dari web pendukung blogger, bahkan mungkin ada yang bikin tampilan blog mereka sendiri..eh ada gak ya? hihihihi...

Fitur2 yang ada dalam blog tersebut juga bervariasi, ada yang menyediakan link ke sebuah web download software, ada yang link ke web edukasi, tapi ada juga web yang menyediakan link ke web porno :p. Trus ada juga yang menempatkan display jam pada blog mereka, ato iklan sosial kemanusiaan tentang beasiswa ato pesan iklan yang laen. Dan yang gak kalah menariknya tentu saja foto. Ada yang semua foto di blog itu, foto2 dia sendiri, ada yang foto2 tetangga dia. ada foto anjing dia, bahkan ada foto porno (lagi). Foto pemandangan juga banyak ndaru temukan di blog2 yang ndaru kunjungi.

Dari sekian banyak blog yang ndaru kunjungi, banyak diantara penulis blog yang menuliskan pengalaman pribadi dan keprihatinan mereka terhadap lingkungan sekitar mereka. Tinjauan pribadi mereka soal apa yang terjadi dalam rel situasi mereka. Istilah kerennya sharing kali ya..sama kek apa yang ndaru kerjain di blog ndaru. Sharing apa yang menjadi kegundahan ndaru dan apa yang ndaru rasakan di sekitar ndaru. Ya emang kadang cuman nggacor,hihihihi..Kadang ndaru meng-compare blog-blog yang ada, karena kadang ndaru menemukan tema yang sama, tapi dengan sudut pandang yang berbeda, trus ada yang templatenya bagus tapi isinya monoton, narsis, ada juga yang templatenya biasa2 aja tapi isinya inspiratip banget. ato paduan keduanya. Pokoknya banyak blog2 bagus deh, mpe ndaru kadang minder dengan blog ndaru sendiri. hihihihi.. Anda blon punya blog? cobalah bikin! dan rasakan manfaatnya, tapi saran ndaru sih jangan bikin blog buat caper, dibaca orang yang makasih klo gak dibaca ya minimal buat refleksi diri kita sendiri saja. Sekedar membaca kembali apa yang udah kita tulis.

Rabu, 22 Oktober 2008

courage, serenity, wisdom


God, grant me the SERENITY to accept the things I cannot change the COURAGE to change the things I can and the WISDOM to know the difference --www.uksw.edu--


Gak tau napa ndaru terkesan banget ma jargon yang dibikin sebuah unit di tempat ndaru kerja ini. keknya asik banget klo denger tu jargon dan kemudian dirasain maknanya. Pernah gak sih ngalamin suatu suasana yang gak enak banget, yang bikin kita hampir patah arang? Ketika kita sedang sibuk2nya berjuang dengan segala keterbatasan kita, dengan ingus dan peluh yang mengalir, eh tiba2 gada petir gada hujan kita dikatain "PAYAH" tanpa tau kenapa kita dikatain kekgitu.

Kata sebuah iklan, hidup adalah perjuangan. Secara, di dunia ini gak ada yang gratis, kecuali mereka2 yang emang nasibnya baek hehehe. Kata tetangga ndaru, hidup yang enak mulu itu katanya gak asik, membosankan. Ada hal2 berharga yang musti kita perjuangkan dan tentunya itu engga' mudah. Kekmana kita musti nabung buat beli sesuatu yang gak bisa kebeli secara langsung. Kekmana kita musti kerja siang malam banting tulang peras otak biar bisa gajian tiap bulan. Dan rutinitas hidup yang kadang terasa berat. Hari demi hari terasa berat dan kek gak ada jeda buat istrahat. Ada saja kerjaan yang musti kita kerjain. Dan kadang kerasa bahwa apa yang kita kerjain gak ada pantes2nya. Kita ngerasa klo apa yang kita kerjakan gak ada imbalan yang pas.

Banyak orang yang bilang ndaru itu beruntung, terlahir dari keluarga yang serba cukup, sehingga semua lancar2 dan gampang2 saja. Tapi banyak yang gak tahu bahwa ndaru juga pernah gak punya duit, pernah nebeng makan di pasturan Pringsewu --sangking gada duitnya--, dulu pas kuliah duit saku ndaru cman 700rebu minus tagihan telp+listrik+aer+pemeliharaan rumah, jdi klo diitung2 duit jajan ndaru hanya sekitar 400rebu. Ndaru merasa lebih beruntung karena ndaru terlahir dari keluarga yang mendidik ndaru buat menjadi mandiri. Gak menggampangkan sesuatu dan menggunakan fasilitas ortu se-enak perut. Babe punya aturan yang sederhana banget, intinya sih tanggung jawab, berani nanggung tapi gak asal njawab.

Dulu pernah dalam sebuah sesi perchattingan, ndaru nangkep sebuah statement yang bagus banget. Bahwa toh setiap kerja keras yang kita kerjain sekarang itu bakalan berbuah. Setiap tetes keringat yang keluar dari badan kita itu berharga. Bakal ada imbalan yang setimpal buat orang2 yang berhati baja dan tekun dalam melakukan suatu hal. Klo nyontek kata orang pinter, alam semesta itu berpijak pada hukum keseimbangan. Bahwa apa yang kita perbuat hari ini, walo tampak konyol, bakalan ada hikmah dan panen yang bakal kita dapet di kemudian hari. Segala kesulitan yang dulu ndaru adepin toh tyata berguna buat menjalani hidup yang sekarang HIDUP NGGACOR!! :)


Jumat, 17 Oktober 2008

who am I?


Dulu pas ikutan psikotest di kerjaan lama ndaru, ndaru termasuk orang yang cuek dan suka se-enak perut, --ndaru lupa bahasa kerennya-- Babe ndaru bahkan dulu pernah kasih sebutan buat ndaru pungnak pungno =mumpung enak mumpung ana hihihihi.... Ya, kadang ndaru gak peduli besok mo makan apa, besok mo ada apa, yang penting sekarang enjoooooyyyy. Perkara besok ya dipikir buat besok. Itu yang kadang mungkin buat orang laen nyebelin. Ndaru cenderung susah memenuhi target, ndaru gak pernah bikin target yang muluk2, dan seneng banget berhadapan dengan sesuatu yang aksidentil.

Kata temen mami yang ngakunya paranormal, ndaru gak cocok jadi pedagang, soalnya manajemen hidup ndaru kacau abis. hihihihi keknya bener juga tuh si ibuk, soalnya ndaru pernah make separuh lebih duit gajian ndaru cman buat beli miniatur kereta api Amtrak :p, dan masih banyak lagi hal2 konyol yang sebenernya ndaru gak perlu beli ato lakuin. Kadang dalam beberapa hal nyesel juga ya menghambur-hamburkan duit buat hal2 konyol. Tapi toh yaaaa...klo menurut ndaru it worth tried. Perlu sekali2 buat dicoba, soalnya prinsip ndaru gini; masa muda kan cman sekali, kenapa harus di bebani dengan target dan target dan target.

Ndaru sadar bahwa suatu saat entar ndaru bakal dapet tuh target2an. Tapi yaaa...selagi masih kuat, selagi masih muda, kenapa gak mencoba semuanya, kliling dunia klo perlu --dunia mimpi-- akan ada saatnya ndaru punya waktu buat memikirkan rumah tangga, mikir suami, mikir anak, dan sesuai nasihat mami, mumpung belon punya kewajiban kekgitu nikmatilah hidup, asal gak ngerugiin orang laen. Jadi inilah ndaru...dan ndaru gak malu dikatain kekanak-kanakan ato telat gede...mo nebak sifat ndaru yang laen? silakan isi komentar n feedback dibawah makasih udah membaca ^_^

Kamis, 16 Oktober 2008

Kejamnya jalan raya


Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, ne ilmiah neh...ternyata korban kecelakaan dari kendaraan bermotor di jalan itu lebih banyak jumlahnya dibanding korban perang. Di Indonesia doang jumlah orang yang meninggal akibat kecelakaan kendaraan bermotor pada tahun 2005 mencapai 12.000 lebih--www.dephub.go.id-- .Masih dari web itu, 60% korban berada dalam rentang umur 15-21 tahun. Lalu kenapa sih jalan raya bisa menjadi lebih kejam daripada medan perang?

Cerita nggacor ndaru kali ini masih mengenai pengalaman ndaru mudik kemaren. Tanpa bermaksud buat mendiskreditkan makna sakral lebaran dan terlepas dari nikmatnya bersilaturahmi di bulan kemenangan sodara2 muslim ini lho ya. Sebenernya ndaru pengin naek motor buat mudik ke rumah simbah ndaru di pinggiran kota jogja sono. Tapi karena banyak sodara yang mau dateng dan butuh jemputan dari bandara/trminal, akhirnya ndaru pake mobil babe yang bisa muat banyak. Di mobil ini jok pengemudi bisa dimajuin dan dimundurin tergantung badan pengemudinya. Tapi udah beberapa lama, pengatur elektrik buat maju-mundurin tu jok rusak, dan karena pemakai terakhir dari mobil ini adalah babe yang badannya segede anak kingkong, jok pengemudi ini jadi mundur banget. Jadi ketika nyetir ndaru gak bisa nyandar, soalnya klo nyandar ndaru jadi gak bisa nginjek pedal kopling dkk.

Klo menurut ndaru, perang kepentingan di jalan lah yang menyebabkan banyak musibah di jalan. Satu pihak menginginkan bisa mengangkut barang lebih banyak dan menomorsekiankan kecepatan, pihak ini diwakili oleh truk pengangkut pasir, kontener dkk di sisi laen, ada pihak yang butuh cepet nyampe di t4 tujuan dia,kek bus dan kendaraan pribadi Diperparah dengan sifat manusia yang pengin menang sendiri, akhirnya terjadilah kecelakaan yang kadang merenggut nyawa manusia. Kemanjaan orang juga menjadi penyebab ruwetnya jalan raya. Napa sih jalan sebentar ke halte males? akibatnya angkot2 jadi sering mendadak berhenti. Apalagi di Indonesia ini, banyak orang yang menganggap bahwa jalanan itu yang bikin babe mereka, jadi asal sikut dan yang laen musti ngalah. Ndaru masih inget pas jalan di daerah Kopeng- Magelang, ada mas2 pake supraX baru warna merah nyalip di tikungan sehingga kendaraan yang dari arah berlawanan musti minggir dan bahkan sampai terjatuh. Pengalaman ndaru sendiri di-slonongin mobil dari arah berlawanan udah gak terhitung lagi dah. Jalanan benar2 sudah menjadi medan perang yang maha kejam. Walopun kita udah ati2 orang laen yang gak hati2 dan kita kena getahnya.

Masa mudik kemaren ndaru 2 kali nganter orang ke rumah sakit akibat kecelakaan. Dan yang bikin ndaru agak2 mengeryitkan jidat, di desa simbah ndaru sono tyata ada kebiasaan unik dan nyleneh. Jadi, setiap puasa, di kuburan pasti disiapin galian kubur, soalnya klo pas lebaran menggali kubur itu dianggep ora ilok/pamali. Dan yang mengejutkan lagi udah beberapa tahun ini galian kubur itu terpakai paling engga' 60% dari seluruh galian, tahun ini dari 7 galian kubur, terisi 4 kubur, semua disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas.

Banyak orang yang masih belum bisa membangun budaya keselamatan di jalan. Pelajaran PPKn yang dulu kita terima buat mementingkan kepentingan orang laen, dan bertoleransi hanya omong kosong belaka. Pelajaran ini ndaru anggep gagal dan mungkin diganti saja dengan pelajaran menggambar ato nyanyi saja. Toh diajar capek2 soal toleransi dkk di jalan masih suka seenak jidat. Mending belajar nggambar ato nyanyi saja sapa tau ketrima audisi Indonesian Idol

Selasa, 14 Oktober 2008

The Place Called Home


Kurang lebih seminggu yang lalu, ndaru balik dari Cangkringan ke Salatiga, setelah liburan yang lmayan lama. Amat sangat lumayan buat melepas penat kerjaan sehari-hari yang kadang menghajar tanpa ampun. Kebetulan ndaru sampai rumah jam stgh 6 sore, waktu itu abis ujan, aspal jalan didepan rumah masih basah sisa hujan yang mungkin cukup deras. Langit juga masih menyisakan sedikit mendung. Gn. Merbabu yang biasa terlihat perkasa di ufuk timur juga terhalang awan hitam. Akhirnya, home sweet home, here i come my sweetest home.

Gak lama hujan turun lagi. Ah, gak terasa udah 2 musim hujan ndaru lewatin di rumah ini. Bulan 2 bulan lagi berarti genap 1 tahun ndaru di sini. Cepet juga ya? Entah kenapa ndaru betah banget di kota ini. Meski kadang stress ma kerjaan yang numpuk, harga2 sembako juga ikutan naek, klo udah mpe rumah berasa adem dan lepaslah semua kepenatan. Padahal babe bilang ne rumah kek pagupon, sangking kecilnya. hehehe...ya besok deh klo ada rejeki digedein.

Kecilan ndaru tinggal di sebuah daerah perbukitan bernama Raja Lingga, nun jauh di tanah Tapanuli sono. Trus masa remaja ndaru lewat di ibukota kita tercinta, kuliah ndaru pindah ke kotanya Sri Sultan Hamengkubuwono. Ndaru s4 kesasar dan terdampar di sebuah daerah penghasil minyak bumi di utara jawa ini. Disana cman bertahan selama 5 bulan 3 hari, dan akhirnya pindah ke kota ini.

Dulu pertama kali ndaru tinggal disini, ada temen cyber ndaru yang bilang bahwa suatu saat entar, ndaru bakalan bosen tinggal disini. Ndaru gak tau apa itu bakal kejadian ato engga', biarlah itu menjadi misteri untuk hari besok. Yang jelas saat ini, tanpa mendiskreditkan tempat2 yang pernah ndaru tinggali, dan terlepas dari kenangan dan pelajaran hidup yang udah diberikan ma tempat2 itu, kota inilah yang ndaru sebut rumah. Merujuk pada bangunan kecil inilah kata "pulang" buat ndaru. Ah, jadi inget cicilan rumah masih 61 kali lagi :(

Senin, 13 Oktober 2008

The Past Glory


Dulu, di blog ini ndaru pernah bikin posting soal kekmana berbesar hati menerima kekalahan dan kekmana kita sanggup belajar dari kekalahan itu. Emang sih gak ada salahnya klo kita menang, karena toh itulah sebenernya tujuan dari semua dan apa yang kita perjuangkan dengan tetesan keringat dan --mungkin-- tetesan ingus perjuangan kita. Yang menjadi persoalan, kadang orang gak mau lagi memulai dari awal setelah kemenangan itu. Kadang kita berpikir bahwa kemenangan itu adalah pencapaian final dari perjuangan kita.

Kemenangan kadang membuat kita mabuk, dan bikin males, itu mungkin kenapa mempertahankan kemenangan jauh lebih sulit daripada merebutnya. Yang lebih parah dari kemenangan kita ini, kita jadi merendahkan orang laen. Ketika orang laen menang, kita bawaannya sirik. "ah, elu cman menang lomba melukis tingkat kecamatan aja gitu aja bangga, GUE dong DULU, gue juara 1 lomba balita sehat se-kabupaten" begitulah cara kita menanggapi orang yang kira2 punya kemenangan lebih dari kita. Kita terlalu mengagung-agungkan kemenangan ato kehebatan kita di masa lalu.

Tapi kita lupa, hidup berjalan di rel yg bernama waktu. Ada masa lalu, sekarang, dan masa depan tentunya. Emang sih, masa lalu, sekarang dan masa depan kita adalah bagian hidup kita seutuhnya. Tapi, ada satu rumus yg dibilang tetangga Ndaru bahwa orang hidup di masa sekarang. Kita melakoni apa yg sedang terjadi saat ini. Masa lalu kita jadikan bahan untuk belajar menjadi orang yg lebih baik sekarang. Sekarang, kita juga belajar untuk menjadi orang yang lebih baik di masa mendatang. Akan menjadi tidak bijak ketika kita menempelkan cap 'hebat' di diri kita sendiri atas apa yg sudah terjadi di masa lalu. Lebih tidak bijak lagi ketika kita memakai cap hebat yg sudah terjadi di jaman Panglima Polim masih SD itu untuk mengukur kebaekan orang laen di masa sekarang.

Waktu terus berjalan. Di rentang waktu yg sedemikian panjang, kita tidak mungkin selalu menjadi pemenang. Ada saatnya kita kalah dan belajar dari sana. Ada saatnya kita bener2 jadi jerk yang bahkan tidak bisa mengerjakan apapun, ditindas sana-sini, dan kita cuman bisa diem. Tetapi, pada saat kita memenangkan sesuatu dalam rentang hidup kita, itu bukanlah kemenangan mutlak. Jadi yaaa, menang ato kalah dalam idup bukan esensi utama, tapi kekmana kita memaknai itu smua bwt jadi orang yg seenggaknya lebih baek.


Jadi, kadang kita berpikir bahwa dengan mencapai sesuatu yang hebat 10 tahun yang lalu, membuat kita lebih hebat dari yang laen. Mengapa kita tidak meninggalkan pencapaian itu dan melanjutkan kehidupan bersama waktu yang juga terus bergulir. Karena toh hidup bukan sekedar mengenai apa yang terjadi di masa lalu ato mungkin apa yang bakal kejadian di masa depan. Tapi semua adalah perjalanan hidup yang harus kita lewati. Kalah dan menang toh hanya dinamika hidup yang bisa datang dan berlalu.

Kamis, 09 Oktober 2008

fajar pagi buat kita


Lagi2 posting ngoyoworo ndaru kali ini soal asiknya bersyukur. Well, entah kenapa ndaru lagi hobi banget mendengar kata2 bersyukur, mungkin pelarian dari beberapa cita2 ndaru yang belon kesampaian, hihihihi. Tapi toh ya, dengan bersyukur dan berserah semua jadi terasa lmayan lebih enteng. ya kerjaan, ya hidup, dan kawan-kawannya.

Dalam setiap agama, pasti dong diajarin kekmana berdoa memohon/meminta kepada Tuhan. Tentu dengan jalan masing2, na klo dulu menurut babe ndaru, semua keinginan manusia itu gada yang gak dikasih ma yang diatas, hanya saja kadang kepinginan kita itu ada yang dikabulin langsung, ada yang ditunda, ada yang dirubah jadi berkat yang laen. Cuman karena dasar manusia yang susah puas, kadang kita menutup mata dengan kenyataan ini. Kita tahunya kok Tuhan gak adil ya, permintaan gw gak dikasih?

Ndaru pernah liat iklan luar negri, tentang seorang kurcaci yang mengejar pelangi dan pengin memegangnya, tapi apa yang dia dapat setelah dia sampai pada tempat yang kira2 terdapat pelangi itu? hanya sekantung keripik jagung. Kadang kita terlalu memaksa buat mencapai sesuatu, tapi ketika sesuatu itu udah kita capai, posisi di sebuah perusahaan misalnya, kita hanya merasa hampa dan menyadari betapa kita melupakan banyak hal dalam perjalanan kita menggapai impian itu. Waktu kita habis buat mengejar mimpi dan MUNGKIN mencela orang, yang impiannya lebih dulu terwujud, jadi lupa bersyukur.

Dari film Laskar Pelangi yang ndaru tonton hasil perjuangan ngantre selama 2 jam di bioskop maren, ada hal yang bisa ndaru dapet dari sana. Bahwa kebahagiaan itu bukan tujuan. Kebahagiaan adalah kekmana kita bisa mensyukuri setiap hal2 kecil dalam keajaiban kecil yang disebut kehidupan,karena kadang kita terlalu ngotot ma tujuan hidup yang sudah kita rencanakan--ya itu perlu sih--tapi kemudian kita lupa bersyukur klo ternyata secangkir kopi+bakwan malang itu enak,ato kekmana kita bisa mensyukuri dingin yang mendekap kita saat pagi, tapi kita masih bisa melihat fajar pagi di ufuk timur dan bunga krisan dari jendela saat kita bangun.

Rabu, 08 Oktober 2008

Menjadi dewasa atau menjadi tua?


Maap klo tulisan ini agak sedikit nggacor, sekedar sharing aja soalnya suka dianggep anak bau kencur gara2 ndaru anak bontot yang masih suka pake kaos bergambar donald bebek dkk. Jadi klo males baca, ya dilewatin saza.

Banyak orang bilang bahwa ternyata menjadi tua dan menjadi dewasa itu beda urusan. Kata orang, usia bisa tua tapi gak dewasa. Tapi ada juga kebalikannya, usianya muda tapi udah dewasa. Lalu apa sih ukuran ato takaran seseorang dikatakan dewasa? mana yang lebih baek? tua tapi gak dewasa ato muda tapi dewasa?

Pas lebaran kemaren, banyak paklek-bulek, pakde-bude ndaru yang bilang klo tampang ndaru pantesnya masih pake sragam SMA, gak ketahuan klo udah hampir 1/4 abad --hihi ndaru anggep itu sebagai pujian soalnya ndaru jadi gak perlu kosmetik anti aging--. Ada semacam sindrom ato gak tau lah namanya yang ada di keluarga ndaru,,,sindrom awet tua...jadi pas kami di usia remaja tampang kami udah kek usia 20an tahun. Tampang tuwir, tapi awet kekgitu terus mpe sekitar usia 30an, gak ada perubahan yang signifikan. Begitu pula ndaru, pas SMA orang sering keliru ma Igna, ndaru dikira igna dan sebaliknya, soalnya pas SMA tampang inanguda ndaru yang satu ini imut abis --kek trio kwek2-- sementara ndaru udah kek anak kuliahan. Na sekarang malah kebalikan inanguda udah kek tante2 --emang tante sih--ndarunya masih kek gini2 aja. Lalu dengan fenomena kekgini --tampang ndaru yang telat numbuh--apakah ndaru disebut gak dewasa? hanya karena orang laen tampangnya berubah sementara ndaru engga'..eh berubah ding..tapi irit.

Lalu kemudian kita bergeser pada kategori cara berpakaian, banyak orang yang ketipu dengan tampang kita saat mengenakan baju2 tertentu, jadi kata orang klo pake baju warna ijo kita terlihat lebih muda, ato klo pake baju warna ungu terong kita kliatan lebih tua. Na, ini ndaru kalah lagi, soalnya banyak baju2 ndaru yang belinya dari kidz station. Banyak baju2 ndaru trutama oblong yang gambarnya karakter komik Warner Bros. ato superhero kartun kek Iron Man dkk. Seringan klo pas belanja baju ditanya ma mbak pramuniaganya gini "bajunya buat anak brapa taun mbak?" lha pas ndaru bilang "buat saya sendiri mbak" si pramuniaga ini pasti langsung cekikikan. Jadi klo menurut ndaru pakaian juga bukan ukuran buat menakar bahwa seseorang itu udah dewasa. Soalnya babe ndaru aja klo jalan masih suka pake clana kargo+kaos bola+topi butut yang sejak beli belon kecuci, gak adil dong klo gara2 baju ndaru gambar Ultraman Leo trus ndaru dibilang belon dewasa.

Klo menurut ndaru, kedewasaan seseorang itu diukur ketika dia mampu menyikapi peristiwa yang terjadi di sekitar dia secara proporsional. Bisa mengendalikan emosi ketika orang mencerca dia dengan ejekan, makian ato hinaan misalnya. Mampukah seseorang ber-empati ketika ada orang laen yang lagi kesusahan, ato malah nyukur2in kek anak kecil yang liat anak kecil laen jatoh kepleset tai ayam. Bukan karena dia pake baju gambar Batman nungging ato karena tampangnya kek bo bo ho.




Senin, 06 Oktober 2008

cerita lebaran si nDaru


Dalam rangka mensukseskan Gerakan Mudik Nasional, maka lebaran tahun ini ndaru juga berpartisipasi aktip mudik ke kampung. . Lebaran kali ini ndaru mudik ke rumah simbah ndaru di lereng gunung Merapi, tepatnya di sebuah ndeso yang disebut Wukir Sari, Cangkringan, DIY. Meskipun simbah ndaru Katholik totok, tapi beliau juga menyelenggarakan acara open house kek pak presiden di rumahnya. Sama juga ma yang laen, makanan kecil ma lontong opor juga tersedia. Klo menurut ndaru sih, lebaran bukan lagi milik sodara2 Muslim doang, lebaran sudah menjadi tradisi masyarakat, terutama masyarakat Jawa, soalnya Opung ndaru di Tapanuli sono gak gitu familiar ma lebaran.

Desa t4 asal muasal keluarga ndaru ini emang gak gitu spesial banget, tapi sering masuk tipi karena menjadi kantong pengungsian klo pas G. Merapi meletus. Soalnya dusun simbah ndaru ini termasuk aman dari terjangan wedhus gembel Merapi yang terkenal ganas itu. Tapi klo terjadi letusan besar2an, tetep aja dusun ini harus ngungsi. Klo musim lebaran gini, dusun ini jadi rame banget, soalnya banyak warganya yang merantau dan sukses di kota besar, jadi klo pas lebaran pada balik ke kampung sambil pamer apa yang udah didapet di t4 kerjanya. Bukannya ndaru sirik sih, tapi itu yang minimal ndaru tangkep dari fenomena di Wukir Sari. Banyak mobil berplat nomor kota2 besar, bahkan ada yang plat nomornya aneh--menurut ndaru lho, soalnya baru liat sekarang--

Lebaran bukan saja menjadi ajang silaturahmi keluarga, tapi juga menjadi bursa pamer mobil dan handphone. Dua produk yang sangat digemari di republik ini. Banyak nilai2 yang sebenernya baek malah menjadi bias. Ndaru masih ketawa klo inget kekmana keluarga tetangga simbah ndaru yang sebenernya jawa totok tapi ngomong pake bahasa indonesia gaul dan ngaku udah kagok klo ngomong jawa. Alesannya di t4 dia kerja gak ada yang ngomong jawa. Ah, Tukul itu lama di Jakarta kok ngomong jawa lancar2 aja?? Itu baru bahasa, yang kadang bikin jengah adalah klo pas kita di jalan, mentang2 mudik trus nyetir se-enak jidat. Pernah ndaru hampir tabrakan ma mobil berplat nomor B 5133 DF yang nyalip seenak perut kek dia yang punya jalan, alhasil karena mobil ndaru juga udah tanggung, gak bisa minggir, ndaru milih buat berhenti aja. mobil yang nyalip itu jg harus berhenti karena gak kebagian jalan, dan jalan jadi macet, si bapak bukannya usaha kekmana biar bisa balik ke jalur dia lagi, malah klakson2 ndaru nyuruh ndaru minggir. Akhirnya demi kepentingan bersama, ndaru ngalah mundurin mobil n menepi.

Terlepas dari semua itu,lebaran tetep suatu hal yang asik, minimal kita bisa liburan dan melepaskan diri dari keseharian. asiknya lebaran juga gak tanggung2 karena pemerintah mau mengakomodinir hari besar ini dengan me-merah-kan kalender alias liburan lumayan panjang. Bukan hanya pemerintah, t4 kerja ndaru aja memberikan seminggu cuti bareng buat karyawannya jadi bisa mudik dan bersilaturahmi ma keluarga.