Senin, 13 Oktober 2008

The Past Glory


Dulu, di blog ini ndaru pernah bikin posting soal kekmana berbesar hati menerima kekalahan dan kekmana kita sanggup belajar dari kekalahan itu. Emang sih gak ada salahnya klo kita menang, karena toh itulah sebenernya tujuan dari semua dan apa yang kita perjuangkan dengan tetesan keringat dan --mungkin-- tetesan ingus perjuangan kita. Yang menjadi persoalan, kadang orang gak mau lagi memulai dari awal setelah kemenangan itu. Kadang kita berpikir bahwa kemenangan itu adalah pencapaian final dari perjuangan kita.

Kemenangan kadang membuat kita mabuk, dan bikin males, itu mungkin kenapa mempertahankan kemenangan jauh lebih sulit daripada merebutnya. Yang lebih parah dari kemenangan kita ini, kita jadi merendahkan orang laen. Ketika orang laen menang, kita bawaannya sirik. "ah, elu cman menang lomba melukis tingkat kecamatan aja gitu aja bangga, GUE dong DULU, gue juara 1 lomba balita sehat se-kabupaten" begitulah cara kita menanggapi orang yang kira2 punya kemenangan lebih dari kita. Kita terlalu mengagung-agungkan kemenangan ato kehebatan kita di masa lalu.

Tapi kita lupa, hidup berjalan di rel yg bernama waktu. Ada masa lalu, sekarang, dan masa depan tentunya. Emang sih, masa lalu, sekarang dan masa depan kita adalah bagian hidup kita seutuhnya. Tapi, ada satu rumus yg dibilang tetangga Ndaru bahwa orang hidup di masa sekarang. Kita melakoni apa yg sedang terjadi saat ini. Masa lalu kita jadikan bahan untuk belajar menjadi orang yg lebih baik sekarang. Sekarang, kita juga belajar untuk menjadi orang yang lebih baik di masa mendatang. Akan menjadi tidak bijak ketika kita menempelkan cap 'hebat' di diri kita sendiri atas apa yg sudah terjadi di masa lalu. Lebih tidak bijak lagi ketika kita memakai cap hebat yg sudah terjadi di jaman Panglima Polim masih SD itu untuk mengukur kebaekan orang laen di masa sekarang.

Waktu terus berjalan. Di rentang waktu yg sedemikian panjang, kita tidak mungkin selalu menjadi pemenang. Ada saatnya kita kalah dan belajar dari sana. Ada saatnya kita bener2 jadi jerk yang bahkan tidak bisa mengerjakan apapun, ditindas sana-sini, dan kita cuman bisa diem. Tetapi, pada saat kita memenangkan sesuatu dalam rentang hidup kita, itu bukanlah kemenangan mutlak. Jadi yaaa, menang ato kalah dalam idup bukan esensi utama, tapi kekmana kita memaknai itu smua bwt jadi orang yg seenggaknya lebih baek.


Jadi, kadang kita berpikir bahwa dengan mencapai sesuatu yang hebat 10 tahun yang lalu, membuat kita lebih hebat dari yang laen. Mengapa kita tidak meninggalkan pencapaian itu dan melanjutkan kehidupan bersama waktu yang juga terus bergulir. Karena toh hidup bukan sekedar mengenai apa yang terjadi di masa lalu ato mungkin apa yang bakal kejadian di masa depan. Tapi semua adalah perjalanan hidup yang harus kita lewati. Kalah dan menang toh hanya dinamika hidup yang bisa datang dan berlalu.

1 komentar:

freak dreamer mengatakan...

buat Ndaru, komentarku ditolak terus di blogmu, bagaimana kalau setting blognya diganti dengan "anyone" yg open ID itu sering nggak bisa, yg nggak punya blogspot kesulitan utk berkomentar, terjadi juga di blog2 lain yg memasang open ID itu, makasih *hanya saran saja*

dari Mbak Elys Welt via blog gw ;)