Selasa, 14 Oktober 2008

The Place Called Home


Kurang lebih seminggu yang lalu, ndaru balik dari Cangkringan ke Salatiga, setelah liburan yang lmayan lama. Amat sangat lumayan buat melepas penat kerjaan sehari-hari yang kadang menghajar tanpa ampun. Kebetulan ndaru sampai rumah jam stgh 6 sore, waktu itu abis ujan, aspal jalan didepan rumah masih basah sisa hujan yang mungkin cukup deras. Langit juga masih menyisakan sedikit mendung. Gn. Merbabu yang biasa terlihat perkasa di ufuk timur juga terhalang awan hitam. Akhirnya, home sweet home, here i come my sweetest home.

Gak lama hujan turun lagi. Ah, gak terasa udah 2 musim hujan ndaru lewatin di rumah ini. Bulan 2 bulan lagi berarti genap 1 tahun ndaru di sini. Cepet juga ya? Entah kenapa ndaru betah banget di kota ini. Meski kadang stress ma kerjaan yang numpuk, harga2 sembako juga ikutan naek, klo udah mpe rumah berasa adem dan lepaslah semua kepenatan. Padahal babe bilang ne rumah kek pagupon, sangking kecilnya. hehehe...ya besok deh klo ada rejeki digedein.

Kecilan ndaru tinggal di sebuah daerah perbukitan bernama Raja Lingga, nun jauh di tanah Tapanuli sono. Trus masa remaja ndaru lewat di ibukota kita tercinta, kuliah ndaru pindah ke kotanya Sri Sultan Hamengkubuwono. Ndaru s4 kesasar dan terdampar di sebuah daerah penghasil minyak bumi di utara jawa ini. Disana cman bertahan selama 5 bulan 3 hari, dan akhirnya pindah ke kota ini.

Dulu pertama kali ndaru tinggal disini, ada temen cyber ndaru yang bilang bahwa suatu saat entar, ndaru bakalan bosen tinggal disini. Ndaru gak tau apa itu bakal kejadian ato engga', biarlah itu menjadi misteri untuk hari besok. Yang jelas saat ini, tanpa mendiskreditkan tempat2 yang pernah ndaru tinggali, dan terlepas dari kenangan dan pelajaran hidup yang udah diberikan ma tempat2 itu, kota inilah yang ndaru sebut rumah. Merujuk pada bangunan kecil inilah kata "pulang" buat ndaru. Ah, jadi inget cicilan rumah masih 61 kali lagi :(

Tidak ada komentar: