Sabtu, 25 April 2009

Balada Sinetron Kita


Kantor Ndaru ada fasilitas baru, tipi 14 inch. hehe bukan barang mewah sih, tapi lmayan bisa buat nonton si Doel tiap pagi, ma sekali2 nonton gosip hehe..beberapa hari ini ndaru hobi banget nyambi kerjaan sambil nyambi nonton ne sinetron jadul. Dulu ndaru hobi banget ma ne sinetron, ceritanya unik, gak mengumbar mimpi. Skenarionya kek bener2 ada di sekitar kita,.klo ndaru bilang sih ne sinetron adalah masterpiece-nya sinetron indonesia. Blon ada yang nyaingin ide cerita ne sinetron. Ndaru gak asal nggacor, cman kadang klo pas sorean gitu di rumah, klo anime-nya global tipi lagi ada iklan, ndaru iseng mindah2 channel tipi..dan hampir semua setasiun nayangin sinetron. Na dari iseng2 males liat iklan ini, ndaru liat beberapa sinetron di sebuah stasiun tipi suwasta yang lambangnya rajawali. Berturut2 ne stasiun nayangin sinetron berjudul " Sekar", "Alisa", "Rafika", pola cerita dalam 3 sinetron ini sama, yaitu peperangan antara yang baek dan yang jelek.

Na, entah sengaja ato engga', tokoh2 utama yang bernuansa ketimuran (Sekar, Alisa, Rafika) digambarkan sebagai tokoh yang baek dan karakter2 yang namanya bernuansa kebarat-baratan digambarkan sebagai karakter yang jahat (Karina, Natasha, Febby). Sekilas dari nama2 di sinetron itu, orang sepertinya diajak untuk menarik kesimpulan bahwa yang Timur itu serba baek dan patut dicontoh sedangkan yang Barat itu serba jelek dan musti dihindari. Padahal klo kita mau jujur, sampai hari ini, budaya barat, mulai dari makanan mpe orientasi pendidikan, gak henti2nya di tiru dan dikagumi orang. Anak2 lebih suka merengek nangis minta diajak ke konter ayam goreng ato hamburger daripada ke lapak gado2 ato Nasi tumpang Koyor. Banyak ABG yang lebih bangga pake sepatu pierre cardin daripada pake selop bikinan cibaduyut. Ibu2 ma bapak2 lebih milih pake LEA's daripada baju batik. Belon orang2 yang bejibun ngantri beasiswa dari AUSaid FullBright ato yayasan beasiswa luar negeri yang dari Amrik ato Ostrali. Dan seterusnya.

Nama tokoh sentral yang bernuansa barat di sinetron2 itu ditampilkan sebagai orang yang egois, iri hati, dengki, licik, gak punya kasian, pinter nepu dkk. Tapi di sela2 sinetron ada iklan yang gak berhenti2 menawarkan gaya hidup barat. Kita dapat mengartikan sinetron2 tersebut sebagai ajakan buat lebih memberi apresiasi pada sejumlah sifat yang diwakili oleh "tokoh2 ketimuran" itu sebagai orang yang lembut, pandai menyimpan perasaan, hormat pada ortu, gak dendam, dan berbagai sikap baek laennya. Sekar, Alisa, dan Rafika mengajarkan ke kita bahwa keunggulan dan kebaikan itu bukan instan..Kebaikan itu gak jatuh dari langit. Kita musti membayar harga yang gak murah, dan perjalanan yang panjang,. makanya sinetron itu musti panjang2 dan gak selesai2 biar pemirsanya bisa nyanthel akan pesan2 yang mau disampein.

Na, dari sinetron itu pula kita bisa belajar bahwa hidup ini adalah perjalanan panjang. Perjalanan yang kadang menuntut kita menemukan sebuah jawaban. Soal dari jawaban itu gak perlu dicari2. Pekerjaan, Tugas2 harian, Panggilan, yang musti kita jalani sehari2 inilah yang stiap hari melahirkan sebuah pertanyaan buat dijawab. Alisa dan tokoh2 di sinetron itu ada dalam setiap konteks kehidupan kita masing2. Panggilan buat terlibat dalam pertempuran abadi buat melahirkan serta mengasah sikap buat nrimo, bertanggunjawab, hormat ke ortu, dan sikap2 baek laennya yang diwakili oleh tokoh2 ketimuran di sinetron itu.


Tidak ada komentar: