Rabu, 11 November 2009

Nasionalisme


Masih ada sambungannya ma Hari Pahlawan, semalem nDaru nonton sebuah film buatan Hollywood yang dibintangin Samuel L. Jackson. Home of The Brave judulnya. Film ini mengisahkan tentang tentara2 Amrik yang pulang dari tugas di Irak, banyak scene2 yang mengekspos suasana hati dan mental dari veteran2 Irak ini. Ada yang mengalami depresi, ada yang tidak lagi bisa bergaul seperti sebelum berangkat ke Irak. Betapa gurun pasir Irak sudah merubah sudut pandang dan cara berpikir para tentara ini. Tapi salutnya nDaru adalah ekspos tentang nasionalisme para tentara ini. Mereka bersedia mati di Irak karena yakin bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah semata2 untuk membela tanah air mereka. Mereka tidak peduli bahwa sampai disana mereka hanya jadi alat penguasa untuk menanamkan pengaruh mereka. Yang jelas panggilan hati mereka murni membela tumpah darah mereka.


nDaru ingin sedikit cerita soal babe nDaru, semasa bertugas, beliau pernah bergabung dengan Kontingen Garuda, nDaru lupa kontingen berapa tapi t4 tugasnya di Kongo sekali dan Timur Tengah sekali. Sekembalinya dari tugas, menurut cerita mami, babe sedikit berubah, dari cara bergaul, ngobrol, dan bersikap. Rupanya, banyak hal yang membuat babe berubah, mulai dari melihat pembunuhan masal dan keji, ketidakadilan, sementara beliaunya gak bisa ngapa2in karena ada rules of engagement. Memang nDaru gak mengalami langsung kiprah babe jadi serdadu. Ketika nDaru lahir, babe memutuskan buat resign dan mencari pekerjaan yang lebih jinak. nDaru gak bisa membayangkan bagaimana mami membohongi abang2 nDaru tentang kapan babe pulang, atau menahan hatinya ketika membaca di koran ada bom2 meledak di t4 babe nDaru bertugas.


Babe nDaru adalah salahsatu contoh pengabdi negara, orang yang rela meninggalkan keluarganya demi bendera merah putih yang nempel di lengan kirinya. Dia gak tau siapa yang memerintahkan dia buat berangkat, atau mengapa dia harus berangkat. Yang jelas, dia berangkat ke daerah konflik, dimana peluru berterbangan seperti capung, demi membawa nama baik Indonesia menjadi penjaga perdamaian. Kita ada dimana?


Banyak orang yang mulai bosan hidup di Indonesia ini, gak sedikit orang yang hijrah entah kemana hanya karena menganggap gak bisa hidup lagi di tanah ini. Di sebuah blog, nDaru pernah membaca, negeri ini adalah negri yang indah, negri yang kaya,,hanya salah urus. Mungkin nDaru asal nggacor, dan suka berkoar tentang republik ini. Tapi mbok ayo..bangkitkan lagi rasa cinta pada Indonesia yang indah ini. Mengutip kata Wapres Republik Mimpi, Ucup Kelik, Negara yang besar adalah negara yang mampu menertawakan dirinya sendiri. Kalo kita nganggap bahwa korupsi itu jadi bahan tertawaan, kita gak bakal korupsi lagi. Kalo kita nganggep bahwa Nepotisme itu konyol, kan kita ndak Nepo lagi.


Beberapa waktu yang lalu, nDaru nonton mini konsernya Punakawan, Kwartet musik punya Jaya Suprana dan Jubing Kristianto, ketika itu, penonton disuruh nyanyi Indonesia Pusaka, ada perasaan haru dan bangga, merinding juga ketika menyanyikan lagu itu. Lagi, ketika nDaru s4 nonton Timnas Indonesia melawan Korea di senayan, meski timnas dibantai abis2an, ada perasaan bangga ketika kita bareng2 nyanyi lagu kebangsaan.. Mungkin kita harus lebih sering nyanyi lagu2 itu.

4 komentar:

mbelgedez™ mengatakan...

.
Sayah setuju banged sama situ. Nasionalisme kita sebagai warga negara Indonesia sedang mengalami kemunduran yang luar biasa....

Orang amrik memang bangga banged dengan negaranya. Saking bangganya,pelajaran sejarah di sekolah harus dapet nilai 10, alias nggak boleh salah.

Luar biasa...

Ndak heran di baju seragam polisi, tentara, bahkan satpam sekalipun mereka pasang bendera negaranya.

Ditempat kerja, mereka pasang ato gantung bendera negaranya.

Pokoke lain banged deh, sama kita....

nDaru mengatakan...

Soalnya, gini mbah mbel...warga Amrik itu ngerasa kalo negara mereka mau melindungin dan "mencukupi" mereka. Terlihat dari fasilitas2 umum yang diberikan pemerintah pada warganya, konon katanya, di Amrik sono, nganggur aja dapet santunan sosial dari pemerintah. lha Indon? Busway aja amburadul.

Eniwei, makasih sudah mampir dan meninggalkan jejak :P

sawali tuhusetya mengatakan...

babe mas ndaru bener2 layak diteladani. berkorban tanpa pamrih, semoga ini menginspirasi generasi masa kini agar semangat nasionalisme terus berkobar di sepanjang zaman.

saifuna mengatakan...

mari kita kobarkan semangat nasionalisme generasi kita, agar bangsa ini benar-benar bermartabat :D