Sabtu, 22 Januari 2011

Gaji Naek..OK ndak masalah

nDaru kok agak sedikit mengernyitkan jidat pas kemaren Pak Presiden kita yang kata sebageyan orang ngguwanteng itu ngeluh soal gajinya yang CUMAN 62 juta. Memang sih, kalok kita mbandingken gaji2 pejabat negara, presiden termasuk ke golongan yang yaaaa ndak tinggi2 amat, soalnya kan gaji Direktur BUMN dan Gubernur BI masih di atas presiden. Tapi, kalok menurut cocot kencono nDaru, yang secara otomatis menyonyo sendiri kalok liyat sesuwatu yang ndak make sense, gaji segitu untuk ukuran presiden Indonesiya sudah lebih dari cukup.


Mari kita liyat lagi. 62 juta itu gaji bersih lo ya. Presiden ndak perlu mikir rumah, dhahar, bahkan mbayar pembantu buat nyuciin pecisnya. Lho, presiden itu kan kalok dhahar dibiyayain negara to. Apa sampeyan pernah liyat presiden njajan di warteg ? Ato Bu Ani blanja lombok di pasar buat masak? Presiden ya tenang2 saja harga beras, cabe, minyak goreng, gula, bawang merah, dan bahan pangan lain naek, lha ndak perlu mbeli je. Makanya, kalok ada kenaikan harga begitu presidennya cuwek2 saja. Padahal, di negara Malesiya sana, yang disebelin banget sama orang2 kita, penjuwal ndak bisa seenak jidat naikin harga dagangannya karena pemerentahnya melindungi mekanisme pasar secara sungguh2.


Terus, rumah. Presiden dapet istana paling megah to? Apa dia mikir mbayar lestrek, ledeng, telpun, ac, dkk sendiri? nDaru yakin kok presiden ndak pernah ngalamin pemadaman bergilir dari PLN seperti yang nDaru derita beberapa hari ini, soalnya di istana gensetnya ribuwan wot. Lalu, kalok presiden gerah, dia dapet tim dokter ahli paling jos sak Indonesiya, bahkan dunia. Kalok mau tindakan ke luwar negri, ndak perlu antri mbeli tiket atok kena refund macam calon penumpang Mandala Air, lha gratis je dan bisa mbawak temen sakRW.


Terus itu lagi, masalah keamanan. Presiden itu kan dapet pengawalan dari pasukan paling elite se-Indonesiya. Bahkan, pasukan itu siyap mempertaruhkan nyawa buwat keselamatan beliau dan keluwarga. Mungkin, Pak Presiden perlu tanyak brapa gaji para pengawalnya dan siapa yang jamin keselamatan mereka, ato sudah mbayar iuran ledeng belom ato ngirimi duwit ke keluarganya. Na, satu lagi. Presiden ndak perlu kenak macet ato mesti antri tiket busway kalok mau berangkat ke kantor. Sekali jalan, ha tinggal lewat. Ndak perlu ngantri lampu merah, bahkan banyak kendaraan musti minggir, kasi jalan ke beliau sekalipun mungkin ada yang lagi nyarik pom nahan berak (maap). Dan mobil presiden itu mobil mewah dan aman dengan jendela bullet proof, lho! Kalok mau mlintheng kaca mobil presiden, orang harus siyap2 kena tuduhan makar.


Hayo coba, fasilitas itu kalok dihitung lagi trus ditambah sama gaji pokok yang cuman 62 juta itu jadinya brapa? Bandingken dengan gajinya Juminten yang mencapai 1juta per bulan, padahal dia punyak title pencerdas kehidupan bangsa dan negara. Itupun masih miker mbayar ledeng, listrik, ngantri bangjo, blanja di pasar, belon diblong jalannya sama truk dan bus2 gede kalok naek motor bututnya, dan harus memeras otak buwat ngapdet pembelajaran buwat cantrik2nya, lha kalok endak dapet ancaman pecat. Ha presiden mau mbikin pernyataan sekontroversial apa saja, bahkan kerjaannya belum beres dimana2, lha tetep ndak ada yang mecat, malah dibela habis2an sama pengekor setianya.


OK..mungkin mbandingin Presiden dengan Juminten yang cuman dosen yunior itu adalah sesuwatu yang konyol, bukan sebuah perbandingan apple to apple, lebih tepat mungkin apple to dondong kali yak...Mari kita bandingken dengan sesama pemimpin negara. Soal mobil saja perdana mentri Tokyo, kalok kesono kesini pakek Lexus LS 460 sementara Presiden kita memakai Mercedes Benz W221. Menurut brosingan nDaru, mobil RI 1 kalok buat mbeli mobil PM jepang itu ndapet paling endak 5 biji. Itu belon dengan para pengiringnya lho ya..Monggo kalok mau nyarik2 info mobil2 kepresidenen di duniya terus mau mbeli kembarannya silakan klik disini. kalok soal gajinya sendiri..Monggo di klik disini.


Jadi gini, gaji presiden naek endak masalah. Tapi, kalok menurut pengalaman nDaru dulu waktu kerja di pabrik pengecer minyak negara, ada sistem punishment and reward. Kalok sampeyan kerja bagus ya ndapet promosi, kalok kerjanya jelek ya dipotong gajinya. Na, itu mustinya juga berlaku untuk presiden dan semua pejabat negara. Lha kalok Direktur BUMN dan Gubernur BI itu kerjanya dinilai ndak memuaskan, ya tinggal potong gaji to. Gitu saja kok repot. Kalok ndak mau iri sama gaji Direktur BUMN dan Gubernur BI, lha tinggal mbikin sistem baru yang memungkinkan gaji presiden naek setiyap bulan dan gaji Direktur BUMN dan Gubernur BI dibawah gaji presiden.

20 komentar:

Ina mengatakan...

tapi ada loh PNS gol IIIa gajinya dan fasilitas yg dia punya melebihi presiden :p

Arman mengatakan...

yah si bapak presiden pake ngeluh. selain itu gaji bersih kayak yang lu bilang dimana fasilitas nya semuanya udah dibayari negara, belum lagi diitung amplop2nya toh? hahahaha

mas stein mengatakan...

kalo menurut saya sih bukan ngeluh, wong ini kan ceritanya presiden lagi menyemangati anggota TNI Polri yang bakal naik gaji dengan guyonan semacam, "kalian ini lebih beruntung, saya lho berapa taun ndak naik gaji." audiens pun konon menanggapinya dengan mesam-mesem

media lebay, DPR apalagi, tapi herannya kok ya punggawa-punggawa anak buahnya jadi ikut-ikutan serius. mbuh lah

Unknown mengatakan...

lha aku moco tulisanmu malah mesam mesem dewe................hehehehe,...teruske Cah Ayu,...topik liyane tak tunggu

Obroes

nDaru mengatakan...

@ Ina,
iya..pantesan anak2 tetangga saya itu pada nyanyi "Andai Aku Jadi g***s"

@Bang Arman,
mungkin itu endak dianggep gaji..tapi take home pay

@Mastein,
itu ungkapan dari hati sampeyan yang paling dalam?

Kalok pas Batak saya keluar, saya bisa nganggep itu seperti apa yg sampeyan jlentrehkan itu, tapi kalok pas Jawa saya keluar, saya nganggepnya itu sebagai sebuah daya upaya untuk nggrundel..dan tadi pagi kata mentri keuangan,gaji presiden mau naek..apa ini emang agenda, ato karena presiden ngeluh?

nDaru mengatakan...

@ toro
makasih2...waaah kok sampeyan tau saya ayu to...:D

Anonim mengatakan...

Gaji presiden 62,4 juta tapi biaya operasional/taktisnya 2 miliar per bulan. (ngiler dot com)

nDaru mengatakan...

@ Bang Dewo,
dan itu bisa dipakek tanpa pertanggungjawaban lho...coba kalok duidh itu dipakek buat mbangun Sekolahan, hanya dalam 1 kali masa pemerintahan, Pak Be Ye bisa menggratiskan biaya SPP

L. Pralangga mengatakan...

Neng, pemikiranmu sah, kok... dari konteks anggota masyrakat nusantara.. yang mungkin juga perlu melihat banyak sisi lain-nya juga...

Negara kita memang saat ini masih jauh dari tatanan yang sempurna, namun sebelum mengkritik orang lain - pastikan dulu sebagai warga negara kita semua atau dari konteks pribadi sudah memerankan kewajibannya dulu.. seperti:

1. Sudahkan taat membayar pajak, dari Pajak Penghasilan,Pajak2 penjualan dan transaki lainnya

2. Sudahkan menunaikan hak pilihnya dengan baik dan benar.. terhindar dari praktek penjualan hak suara? :D

3. Berperilaku taat hukum dan lain sebagainya... hidup hemat, baik dalam pengunaan energi dan lain sebagainya..

Kalau dari kalangan pribadi sudah, pastikan juga kalangan komunitas terkecil: Keluarga dan sodara-sodara...

Tuntutan rakyat seperti pembangunan ini dan itu, sekolah murah, subsidi ini dan itu serta segala macam lainnya membutuhkan partisipasi dan dukungan rakyat semuanya.. tanpa kecuali.. termasuk pengamalan ketiga point diatas..

Terlepas dari 'pembenahan' yang dilakukan pemerintah saat ini (meski masih dirasa kurang), dukungan positif rakyat thd pemerintahnya juga perlu terus digulirkan (lebih besar dari tuntutannya, kalau bisa) - kritik perlu tapi mesti proporsional dan melihat aspek lainnya..

POLRI dan TNI adalah satu-satunya institusi yang dapat menjaga kita dari ancaman dalam dan dari luar negeri.. kita perlu melihat kondisi mereka sebaik-baiknya baru melontarkan kritik yang faktual.

Ibarat 'rumah' yang luas dan kaya akan sumberdaya, bila mereka tidak dilengkapi peralatannya, diperbaiki standar gajinya.. tuntutan tugas yang diemban mereka tidaklah bisa maksimal.. sampai detik ini sudah berapa ratus ton ikan kita dicuri oleh 'tetangga' karena kapal patrolikita nggak gablek solar buat berlayar patroli..? :p

Pastikan kita taat bayar pajak - sebab itulah asal muasal kenaikan gaji mereka..

Ganjar penyeleweng pajak yang berlaku korupsi - itu harus..

Jelek baik - ini negara kita dan dia presiden kita - mesti kita dukung kebijakan dia yang baik dan perbaiki yang kurang.. mengeluh terus adalah cermin ketidak bersyukuran kita.

Seneng udh bisa mampir kesini... salam hangat dari Iraq.. ya, Iraq yang sedang penuh dengan konflik.. :D

Asop mengatakan...

Ndaru, saya rasa presiden kita gak ngeluh, bukan curhat. Dia cuman membandingkan gajinya yang gak naik dengan gaji Polisi dan TNI yang gak naik juga.
Saya bukan pendukung SBY, tapi saya merasa kasihan dengan beliau. Jadi presiden ngomong dikit yang gak penting langsung ditanggepi serius. Ngomong yang penting malah ditanggepi gak serius. Kasihan... -__-'
Apalagi serangan media2 cetak dan elektronik, pasti bikin presiden kita panas kupingnya.
Saya ketawa pas baca di TVOne ada tulisan gini, "Setelah Curhat Gaji Naik". Kasihaaaaaan!

Anonim mengatakan...

waktunya pembuktian

nDaru mengatakan...

@ Bang Luigi,
Yup...apa yg abang tulis itu bener semuwa..tapi kalok saya boleh nyanggah, patroli kita gak gablek solar keknya bukan gara2 rakyat gak bayar pajek bang

Terima kasih sudah berkunjung dan meluangkan waktu menulis komen yang begitu panjang..saya merasa tersanjung...Selamat bertugas dan salam kenal dari Salatiga, Kota kecil yang adem ayem dan kadang bikin ngantuk :D

nDaru mengatakan...

@ Asop,
mmmmm.....sepertinya mengeluh ato curhat hanya soal semantik bang,
intinya kan pembicaraan pak presiden ini didenger sama yg bersangkutan
dan kemudian berinisiatip menaikkan gajinya


@Ilyasof
Kek orang disidang..butuh dibuktikan

jumialely mengatakan...

juminten dan Jumialely mungkin ga jauh bedahh ya mbakk ehhh :D

merenung

salam kenal mbak

jumialely mengatakan...

padahal yang mbayarinnnn itu semua kita-kita yang gajinya koma koma kecil tapi wajib bayar pajak.. wehh

mas stein mengatakan...

saya yakin kok mbak kalo presiden ndak ngeluh, bukan apa-apa, karena saya yakin seyakin-yakinnya kalo gaji buat presiden adalah receh, receh sereceh-recehnya. dan biasanya orang ndak ribut soal duit "receh" (receh sesuai level)

sekarang sampeyan bayangkan sendiri, segala macem kebutuhan dicukupi, pengawal, sopir, pembantu, listrik, telpon, sebut yang sampeyan ingat, ndak ada yang perlu beliau bayar. itu blom termasuk dana taktis. setelah pensiun pun saya yakin sumber duit ndak akan berkurang. jadi sulit buat saya untuk percaya beliau lagi ngeluh soal duit beberapa puluh juta.

lhadalah, ini kalo saya teruskan jadi satir nanti mbak. kira-kira demikian. hehe

nDaru mengatakan...

@ Mastein,
OKlah kalok memang itu endak bisa dianggep endak ngeluh..mari kita beranggapan bahwa presiden sedang menyemangati para prajurit TNI yang emang gajinya sedang diusahakan untuk ndapet renumerasi, tapi ya tetep saja endak etis kalok presiden bilang, kalian saja yang gajinya naek, saya endak naek endak apa2..kalok mau dibilang perbandingan, presiden ini endak membandingkan ipad to ipad eh..apple to apple,,wong gaji kolonel itu mau naek 100% ya endak bakal bisa nyaingin gajinya pak presiden yang kata sampeyan cuman receh itu..apalagi gaji kopral..ya ndak? ato saya yang terlanjur skeptis ya ini?

nDaru mengatakan...

* dianggep endak ngeluh maksudku :p

nDaru mengatakan...

@Jumialely
hehe selamat datang di dunia yang emang tak selamanya adil

Salam Kenal Balik yaaa

Asop mengatakan...

@nDaru

Justru itu, saya rasa Depkeu terlalu reaktif terhadap hal ini.... :|