Selasa, 27 Mei 2008

best friend??


Kita pasti punya seseorang atau beberapa orang yang kita kasih label “best friend”. Label itu menjadi semacam pengakuan betapa mereka kita yakini untuk menjadi tempat berbagi hidup. Kita menitipkan sejuta kepercayaan pada orang-orang dengan label semacam itu sehingga saat hidup terasa berat kita datang ke mereka untuk membuang segala penat yang mendera; pun saat tawa menyergap, kita akan selalu membagi keceriaan itu kepada mereka. Sahabat membuat kita bertahan dalam setiap situasi karena kita tahu ada orang yang selalu siap mendukung kita kapanpun juga.

Buat Ndaru, sahabat itu seperti bintang, kelihatan jauh tapi kehadirannya selalu terasa. Meski mereka tidak setiap waktu berada di sisi kita, tapi toh mereka tetap ada tiap kali kita butuh. Kita tidak perlu tiap waktu telepon atau sms, menanyakan keberadaannya. Yang pasti, kita tahu mereka akan selalu ada saat kita mencari mereka. Itulah indahnya bersahabat. Kita punya kebebasan untuk menjalani aktivitas kita masing-masing tanpa perlu saling mengontrol, tapi pada akhirnya kita saling mendukung ketika kita membutuhkan itu. Ndaru menikmati persahabatan semacam itu; tak ada kepura-puraan, basa-basi, atau jaim. Bilang A ya tinggal A, pengen B ya tinggal ngomong pengenku B, mengaku C ya bilang C. Tidak dipungkiri, sahabat itu tempat ternyaman untuk melakukan apapun.

Kemudian, kita terhanyut dalam sebuah irama kepercayaan yang paten. Kita selalu berpikir bahwa “best friend” adalah sekumpulan orang baik yang pasti akan berpikir dua kali untuk menyakiti kita. Yah, secara, best friend itu kastanya lebih tinggi daripada sekedar friend. Orang-orang yang berada di kasta yang lebih tinggi itu pastilah telah melakukan hal baik yang berbeda dari orang-orang yang cuma dikasih label friend.

Lalu, bagaimana kalo tiba-tiba di siang bolong, saat kita berpikir semua baik2 saja, kita menemukan orang-orang dengan label best friend itu menjadi musuh yang tidak pernah disangka sebelumnya? Pendeknya, mereka menyakiti hati kita, mengkhianati berjuta kepercayaan, dan menghempaskan perasaan kita ke sudut yang paling memilukan. Ini bukan kalimat dramatis, karena Ndaru percaya kita akan merasa sakit yang (lebih) luar biasa ketika dilukai oleh sahabat sendiri. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, “Kenapa mereka melakukan itu?” atau “Kok tega ya?”

Jelaslah kita lihat, teori bahwa persahabatan itu abadi atau sahabat itu tak akan mungkin menyakiti kita bukanlah teori paten. Kita lupa bahwa mereka toh cuma manusia biasa dengan segala kelebihan dan keterbatasan mereka. Kita juga berhak-berhak saja menanyakan kepada mereka dimana determinasi mereka terhadap ikrar sahabat yang sudah dikumandangkan. Toh, sekali lagi mereka cuma manusia biasa.

Berat sih, sakit juga mendapati orang yang selama ini kita percayai sungguh-sungguh tiba-tiba saja berubah menjadi musuh yang menghancurkan hati kita. Kita juga berhak untuk mengubah hubungan yang terasa baik-baik saja atau bahkan spesial itu menjadi hubungan yang tidak ada apa-apanya. Atau mungkin kita akan berbalik memusuhi dia dan meletakkannya di daftar orang yang paling menyakiti kita.

Tapi toh, beranjak dari luka disakiti oleh sahabat, Ndaru belajar kalo label “best friend” tidak menjamin apa-apa. Pada akhirnya, kita harus siap menghadapi kekagetan semacam ini, bahwa orang yang paling kita percayai sekalipun bisa memutarbalikkan dunia kita. Terus berkutat dengan sakit hati juga merupakan hak setiap orang. Tapi, sikap semacam itu cuma membuang-buang energi. Marahlah kalo memang kita pengen marah. Setelah itu, sudah. Lupakan semuanya dan bersyukurlah karena kita sudah belajar dari pengalaman ini. Ndaru tetap percaya sih kalo masih ada banyak orang yang lebih tulus daripada mereka yang kita kasih label “best friend”. Jadi, masih perlukah label ini?

1 komentar:

Lumiere mengatakan...

While you make pretty speeches,
I'm being cut to shreds
You feed me to the lions,
a delicate balance

And this just feels like spinning plates
I'm living in cloud cuckoo land
And this just feels like spinning plates
My body is floating down the muddy river

=radiohead - Like Spinning Plates=