Rabu, 05 November 2008

Feodalisme Modern


Pernah denger dong, kata feodalisme? minimal di lirik lagunya grup musik slank, kata web pintar, feodalisme berarti sebuah sistem pemerintahan di mana seorang pemimpin, yang biasanya seorang bangsawan memiliki anak buah banyak, sang pemimpin pengin banget di hormati dan di sanjung2. Bangsa kita pernah menganut sistem seperti ini, jaman raja2 Hindu dahulu. Ada raja2 yang bijak tapi ada juga raja yang bertingkah se-enak jidat.

Jaman sekarang, paham ini sebenernya udah ditinggalkan, dengan berdirinya republik ini, feodalisme sudah ditinggalkan dan mengganti menjadi paham demokrasi, meski kadang demokrasi di negara ini kebablasan, apalagi setelah era yang katanya era reformasi. Berapa saja bibir yang nggacor tentang demokrasi. Dari kantor pemerintahan sampai di bundaran HI semua treak2 demokrasi demi kemajuan bangsa.

Klo menurut ndaru, bangsa ini masih menganut sistem feodalisme. Feodalisme modern yang tercermin dalam sikap2 dan perbuatan2 kita dalam kehidupan sehari2. Hari sabtu yang lalu, ndaru naek motor kesayangan ndaru ke sebuah acara. di tengah perjalanan dari arah berlawanan sebuah Toyota avanza hitam berplat merah (=yang artinya klo gak salah adalah mobil milik pemerintah) nyalip dengan kecepatan tinggi, dan membunyikan klaksonnya secara sporadis seolah2 memerintahkan ndaru buat minggir, dan karena kondisi jalan yang berlubang, ndaru dengan sukses jatoh dari motor. Dan mobil milik pemerintah itu tetap melaju kencang tanpa peduli ada orang jatoh gara2 perbuatannya. Puji tuhan ndaru masih dikasih hidup. Note book dan kamera selamet, hanya lensa tele yang ancur dan pecahannya kena siku kiri ndaru.

Inikah demokrasi? Orang2 yang seharusnya memberi teladan agar tertib dan teratur malah ugal2an dan menindas yang lemah. Jelas2 marka jalan gak putus2 yang menandakan GAK BOLEH NYALIP SEMBARANGAN. Sebegitu tololkah orang yang nyetir mobil milik pemerintah itu buat gak ngarti peraturan tentang marka? Ato mungkin mata dia katarak kali ya? Inilah yang ndaru sebut feodalisme baru, bukan karena kita jadi pemimpin dan minta setiap orang buat membungkuk waktu kita lewat, tapi dengan mengacuhkan orang laen, dan menganggap kita lebih penting daripada orang laen. Pernahkah kita berpikir bahwa orang yang kita anggep gak penting itu adalah orang yang meracik obat yang kita minum pas masuk angin? apa jadinya jika obat itu ditaroh sianida? matilah kita.

Jika dalam sebuah episode di kick andi yang ditayangin di Metro TV, Andrea Hirata, yang nulis Laskar Pelangi bilang, bahwa bangsa ini butuh teladan, jaman sekarang gak ada yang bisa diteladani dst...klo menurut ndaru sih, bangsa ini gak cukup dikasih teladan. Secara, banyak pahlawan2 kita yang sebenernya bisa buat teladan, Pangsar Sudirman misalnya, Diponegoro misalnya. MUNGKIN bangsa ini butuh todongan pistol di jidat mereka agar mau tertib dan taat.

Tidak ada komentar: