Jumat, 12 September 2008

Perjalanan



Banyak orang yang udah pernah mengungkapkan, bahwa hidup itu layaknya sebuah perjalanan. Maka ada frase "perjalanan hidup". Layaknya sebuah perjalanan yang kita tempuh, kehidupan juga punya jalan. Kadang kita lewat jalan tol kadang kita lewat jalan terjal berbatu, ato jalan sempit yang banyak gundukan dan lubangnya. Keahlian kita dalam mengendalikan motor ato mobil benar2 dituntut, ketika kita melewati jalan yang berbatu dan terjal, kekmana kita harus erat2 memegang kemudi biar mobil gak oleng, ato motor gak tergelincir, meski lebih enak, kewaspadaan dan ke-hati2an juga masih diperlukan ketika kita ngebut di jalan tol, jangan2 ada yang nylonong.

Perjalanan kehidupan juga mempunyai kecepatan yang bisa diatur. Ketika hidup kita susah, waktu seperti berjalan lamban, bayangin ketika kita naek motor kehujanan, pasti kerasa gak sampe2, laen ketika kita naek bis AC, macet aja kok keknya cman bentar.

Beda lagi dengan para pengusaha ato eksekutip muda, biasanya mereka punya ungkapan "time is money" betapa berharga setiap detik hidup mereka, sehingga gak mau membuang2 waktu buat hal2 yang dianggep gak penting. Tuntutan kerjaan membuat mereka memacu kehidupan mereka dengan kecepatan tinggi. Kadang kita juga kekgitu kan? pernah dong kita ngerasa bahwa "so many things to do in one lifetime"<----Emperor Han--The Mummy 3:Tomb of the Dragon Emperor-- Kita terlalu kencang berlari sehingga kadang melupakan hal2 simpel yang sebenernya asik buat dinikmati. Ato menyisihkan waktu buat sesama kita yang mungkin membutuhkan bantuan kita.

Di bulan Ramadhan ini, ndaru banyak sekali dapet hal2 baru yang ternyata menyenangkan, walaupun ndaru gak ikutan puasa, mau gak mau ndaru juga kena efek dari bulan sucinya sodara2 muslim ini. Bangun lebih pagi udah jadi hal wajib buat ndaru, secara rumah ndaru sebrangan ma masjid yang selalu mengumandangkan panggilan saur dan imzak. Tapi toh dengan bangun pagi ndaru bisa jadi lebih bisa bersiap2 ke kantor lebih baek dan gak kemrungsung. Bisa ngopi2 dulu di loteng jemuran sambil liat pemandangan matahari terbit --ah kanopi itu ternyata mahal--Perjalanan ke kantor juga terasa lebih menyenangkan. Ndaru bisa jalan lebih lambat dan puas2in liat sawah yang menguning siap di panen, liat birunya gunung merbabu, liat anak2 SMA nungguin angkot sambil bercanda. Ah, ternyata hidup ini lebih asik ketika kita bisa melepaskan diri dari ke-tergesa-gesaan.

Bukankah hidup ada perhentian, tak harus kejar terus berlari, ke helakan nafas panjang, ‘tuk siap berlari kembali, berlari kembali, melangkahkan kaki, menuju cahaya. ---Padi---

Tidak ada komentar: