Selasa, 10 Juni 2008

24 oh 24




Wah ga terasa, ndaru udah mo 24 tahun euy, terlepas dari enak n ga enaknya hidup ini (taelaaa....!!) toh ndaru di "etape" ke 24 peziarahan hidup ndaru ini masih bisa bilang "what a wonderful journey!!"..ah udah tua juga ya umur ndaru, rata2 kulkas di rumah kita gada yang nyampe umur segitu kan?..segala pahit getir hidup toh selama 24 tahun ini menjadi guru ndaru buat menjadi orang yang lebih baek, yah se-enggaknya buat sebagian orang..kata orang pengalaman itu guru terbaek dalam kehidupan, dan bener banget tuh, banyak "kesalahan dan kejatuhan" ndaru yang akhirnya menjadi batu loncatan buat ndaru biar bisa bersikap lebih bijak..ya walo ga sebijak Yoda (hihihi)..masih nyadar bahwa ndaru masih kadang selenge'an, suka seenak perut, tapi toh yaaaaa...masih juga usaha buat menyembuhkannya hihihi..

kata orang jawa hidup ini cuman mampir ngombe(=mampir minum) mampir minum kok lama yak?nunggu snack kali yak? hehehe...masih ada perjalanan lain setelah di dunia ini yang akan kita jalani lagi..hidup di dunia hanya sekedar ngumpulke sangu(=mengumpulkan bekal) buat "our next saga" itu..gitu kata mBah Prono. Apa aja yang udah kita kumpulin buat bekal nanti di kehidupan setelah mati? ibarat orang piknik, sudahkah akua yang kita bawa cukup?sudahkah snack n konsumsi kita cukup? Lalu apa yang jadi "sangu" itu? duit kah?harta duniawi yang membanjir mpe ga abis 9 turunan?apa yang menjamin perjalanan kita nanti ga bakal keteteran?

Kata orang hidup ini ibarat orang jalan..ada waktu kita berhenti sejenak dan menoleh ke jalan yang sudah kita tempuh dan melihat kembali apa saja yang kita temui di perjalanan tadi, bahkan ada orang yang s4 buat balik lagi dan sejenak merenung di tempat2 yang berkesan (reunian gitu)..dan kemudian beranjak lagi dan melanjutkan perjalanan sampai nanti hari terakhir kita menutup mata, yang menjadi gerbang untuk "rute" selanjutnya.

Lalu apa yang udah kita kasih selama perjalanan itu?apakah kita banyak memberi, atau malah lebih banyak menuntut dan memuaskan egoisme kita?sudahkah kita menjadi berkat buat orang laen?atau hanya menjadi seonggok daging tanpa arti?kata orang (lagi) hidup menjadi lebih bermakna ketika kita bisa menjadi berkat buat orang laen..menjadi "sesuatu" buat orang laen..dan kita juga ga perlu nunjukin itu..toh penghakiman terakhir nanti ga terletak di tangan seseorang diantara kita, melainkan Dia, yang menjadi penyelenggara hidup kita. baek ato jeleknya hidup yang kita jalani..Dia yang akan menentukan semuanya.
"Don’t ask what your country can do for you, ask what you can do for your country"
--John F. Kennedy--

Tidak ada komentar: