Jumat, 04 Juli 2008

kalah untuk menang


Pernah denger itu ga? Ya..ga semua perang harus kita menangkan, ga setiap perbantahan harus kita patahkan. Banyak orang yang berusaha buat menjadi yang terbaik dalam segala hal, mengalahkan orang laen dan membuat orang laen malu menjadi kebanggaan yang luar biasa. Kita bisa bangga ketika orang meng"iya"kan semua pernyataan2 kita, dan merasa bahwa kita lebih pintar dari mereka. Dan kadang orang menjadi lupa daratan, ga liat tempat dan waktu, seakan kecanduan untuk mengalahkan orang laen. Ketika satu orang jatuh dan kalah, dia mencari orang laen buat dikalahkan. Begitu seterusnya, dan kadang orang itu sendiri ga tau kapan mo brenti.

Orang jawa bilang( yaaaa..secara, darah ndaru banyak jawa-nya daripada yang laen) "sing ngerti kapan tuwuk'e padharanmu, iku awakmu dhewe"..yang ngerti kapan kamu kenyang adalah kamu sendiri. Tinggal seberapa bijak seseorang itu buat tahu kapan dia puas. Masalah pilihan sih sebenernya. Kapan orang memilih untuk puas, atau melanjutkan "petualangannya".

Sebenernya toh, ketika kedewasaan seseorang sudah tercapai. Mereka akan lebih memilih buat ngalah. Seperti resi2 di pewayangan yang lebih memilih buat menjauh dari kehidupan duniawi dan mendekatkan diri pada yang bikin idup. Ya mungkin ga harus se-ekstrim itu ya..tapi alangkah baeknya bila seseorang bisa bersikap untuk ga menyakiti orang laen, menyadari porsinya sebagai orang yang hidup berdampingan dengan orang laen dan mampu mengendalikan diri kita untuk ga bikin orang laen BT. Sebenernya klo kita mau bermenung, ada suatu pertanyaan yang mungkin bisa bikin kita semakin dikuatkan buat MENGALAH..Apa yang menjadikan kita berhak buat menyakiti orang laen,. bikin orang laen BT? secara Tuhan menciptakan semua orang sama, *ya mungkin nasib baek ma jelek aja, dikasih kesing yang bagus,,kece n cantik,,ada yang kesingnya jelek(hihihi)* tapi toh intinya bukan itu..Dihadapan Tuhan smua sama. Toh tongkrongan kece ga menjamin kita buat masuk surga.

Percaya ga percaya..ada rasa kepuasan tersendiri ketika kita membiarkan orang laen menang. Kita toh udah usaha, dan kalo emang harus kalah, kalah terhormat toh lebih baek daripada menang curang. Seenggaknya kita udah bisa menguasai ego kita, itulah kemenangan kita yang sebenernya. Memang sih kita ga bisa ngarepin semua orang bisa kekgitu, toh kata temen ndaru yang asli Malang, Tuhan kirim semua orang di kehidupan kita dengan sebuah tujuan. Orang baek buat jadi temen kita, dan orang nyebelin buat menjadikan kita semakin dewasa, mampu menghadapi orang laen, dan menjadikan kita pribadi dewasa yang tahu bahwa kemenangan bukan tujuan akhir, bahwa kadang memang yang jelek yang harus menang, agar sebuah harmoni bisa tercipta. Toh menegakkan kebenaran ga segampang Ksatria Baja Hitam membasmi makhuk Gorgom (hayoooo...masih inget ga ne film??)
(picture grabbed from www.abc.net.au)


Tidak ada komentar: